PROFIL DESA TANGGUL
Desa
Tanggul merupakan salah satu desa di kecamatan Mijen kabupaten Demak,
Jawa Tengah dengan luas ± 210,385 Ha. Desa ini terletak disebelah
barat SMA N 1 Mijen dengan batas-batas desa adalah sebelah utara desa
Pecuk dan Jleper, sebelah Timur desa Bakung dan Bermi, sebelah
selatan desa Mlaten, dan sebelah Barat desa Bantengmati. Untuk
mencapai desa ini harus melalui jalan yang panjang ± 1,5 Km dari
jalan raya, disepanjang jalan kanan kiri hanya terdapat hamparan
sawah, pohon-pohon dan sungai. Jembatan dan gapura hitam disebelah
kiri jalan adalah pintu masuk desa Tanggul.
Sebagai
desa, Tanggul tidak ada yang istimewa dan mungkin nyaris sama seperti
desa-desa lain yang jauh dari kota. Jarak pusat desa ke pasar adalah
7 Km, sedangkan jarak pusat desa ke Kabupaten 14 Km, dan ke jalan
Provinsi mencapai 43 Km.
Untuk lebih mengenal desa Tanggul dan asal usul namanya adalah
sebagai berikut:
Menurut keterangan
para leluhur dan tokoh masyarakat desa Tanggul, pada sekitar tahun
1825-1830 terjadi perlawanan pasukan Kerajaan Mataram terhadap
Belanda yang menjajah Mataram dibawah pimpinan Pangeran Diponegoro.
Setelah melalui perlawanan yang sengit yang dikarenakan kurangnya
persenjataan yang dimiliki oleh pasukan Diponegoro dan kurangnya
persatuan dan kesatuan para pejuang kemerdekaan serta berhasilnya
pasukan Belanda menerapkan taktik perang adu domba maka pasukan
Diponegoro dapat dipukul mundur oleh pasukan Belanda. Sedangkan
Pangeran Diponegoro dapat dijebak dan ditahan oleh pasukan Belanda
yang kemudian dibuang ke Selarong. Sejak saat itu pasukan Diponegoro
yang tersisa berusaha bangkit dan mencari tempat yang lebih aman
untuk menyusun kekuatan dalam melawan pasukan Belanda. Diantara
pasukan Diponegoro tersebut terdapat beberapa orang yang salah
satunya bernama SELIYAH dan RESIYAH yang menyingkir ke wilayah Demak
dan menetap disuatu tempat yang berupa rawa, namun rawa tersebut di
kelilingi oleh sungai-sungai. Disinilah mereka hidup dengan selalu
merawat dan menjaga tempat itu hingga akhirnya mereka memberikan
sebuah nama Tanggul untuk tempat tersebut. Hal itu karena ada banyak
sungai yang mengelilingi tempat tersebut, dan sejak saat itulah Desa
Tanggul terbentuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa Desa Tanggul
terbentuk lewat tangan-tangan perkasa para pejuang Diponegoro pada
sekitar tahun 1830-an. Sehingga setiap 17 Muharram diadakan do'a
bersama oleh warga desa Tanggul maupun para anak Madrasah di desa
Tanggul untuk mengenang jasa SIMBAH BUYUT RESIYAH DAN SELIYAH sebagai
orang pertama yang menempati dan menjaga tempat tersebut.
Sebagai
daerah pedesaan, desa Tanggul adalah desa yang aman, tentram dan
damai. Bahkan mayoritas
penduduk desa Tanggul adalah beragama Islam.
Sehingga hubungan
kemasyarakatan masih sangat kuat dan menjadikan masyarakat saling
mengenal satu-sama lain walaupun jumlahnya mencapai 2.442 jiwa
dengan penduduk laki-laki sebesar 1.246 jiwa, penduduk perempuan
1.196 jiwa, dan 654 Kepala keluarga.
Sebagian besar penduduk desa Tanggul bekerja sebagai Petani yaitu
berjumlah 653 jiwa dengan lahan sawah mencapai 187,515 Ha dengan 89%
irigasi setengah sederhana dan 11% irigasi teknis, Buruh Tani
berjumlah 438 jiwa, Pengusaha berjumlah 21 jiwa, Buruh
Industri 189 Jiwa, Buruh Bangunan 19 Jiwa, Jasa Angkutan 14 Jiwa,
Pedagang 8 Jiwa, PNS/ ABRI 6 Jiwa, Pensiunan 1 Jiwa dan Lainnya
7 Jiwa.
Dibidang
Pendidikan, di desa Tanggul ada 1 unit TK, 2 unit SD Negeri, dan 1
unit Madrasah Diniyah. Keterbatasan lembaga pendidikan setingkat SLTP
atau SMP didesa Tanggul teratasi karena adanya MTs Swasta di desa
tetangga, yaitu MTs Samailul Huda di desa Mlaten kec. Mijen dan
jaraknya lumayan dekat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Pemerintahan Desa Tanggul, penduduk usia sekolah sekitar 492 jiwa
dengan tingkat pendidikan : tamat SD sejumlah 217 jiwa, 135 jiwa
tamat SLTP/SMP, 119 jiwa tamat SLTA/SMA, dan 21 jiwa tamat Perguruan
Tinggi.
Kondisi
pemerintah desa Tanggul, terbagi ke dalam 4 (empat) RT dan 10
(sepuluh) RW yang masing-masing ada ketua dan wakilnya. Berikut
merupakan struktur organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
Tanggul Berdasarkan informasi dari pemerintahan desa adalah sebagai
berikut:
- Kepala Desa
- Skretaris Desa yang membawahi:
- Kepala Urusan Pemerintahan
- Kepala Urusan Pembangunan
- Kepala Urusan Keuangan
- Kepala Urusan Umum
- Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat
- Unsur pelaksana teknis yang terdiri dari:
- Kebayan
- Mudin
- Ulu-ulu
Dibidang
kesehatan, didesa Tanggul memiliki 4 unit Posyandu dan 1 unit
Puskesmas desa dengan seorang Bidan desa. Adapun biodata Bidan desa
Tanggul adalah sebagai berikut:
Nama :
Rika Nurul Hanifah
TTL :
Demak, 2 Oktober 1987
Alamat :
Desa Tanggul RT 01 RW 03 Kecamatan Mijen Kabupaten Demak
Pekerjaan :
Bidan
Lulusan
dari : AKBID ABDI HUSADA
Tahun
Lulus : 2008
Riwayat
Pendidikan :
- SD NEGERI MIJEN 2
- SMP NEGERI 1 MIJEN
- SMA NEGERI 1 MIJEN
- AKBID ABDI HUSADA
Pengalaman
Bekerja :
- Magang di Bidan selama 7 bulan
- PTT mulai November tahun 2009 sampai sekarang ( Berlaku 3 tahun).
Sampai
saat ini masalah kesehatan di desa Tanggul tidak ada yang harus
dikhawatirkan karena pada umumnya masalah kesehatan yang terjadi
diantaranya: panas, batuk, flu, dan diare. Meskipun tidak ada yang
perlu dikhawatirkan tetapi harus tetap waspada dan selalu memantau
perkembangan imunitas masyarakat desa. Namun akhir-akhir ini
masyarakat desa Tanggul mengalami gatal-gatal khususnya anak-anak,
sedangkan orang dewasa sampai lanjut usia umumnya mengalami ISPA
(Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Hal ini dikarenakan kurangnya
persediaan air bersih, cuaca yang panas diwaktu siang hari dan dingin
diwaktu malam hari. Untuk Kesehatan Ibu dan anak di desa Tanggul
cukup baik karena angka kematian ibu dan anak tidak ada sama sekali.
Serta Jumlah Ibu hamil maupun yang melahirkan dalam satu tahun
terakhir ini menurut data bidan desa Tanggul berjumlah 46 jiwa.
Masalah kesehatan di desa Tanggul timbul disebabkan karena
lingkungan serta perilaku masyarakat yang belum mendukung. Peran
aktif masyarakat juga sangat penting untuk mengubah dan mengelola
lingkungan yang berwawasan kesehatan serta perilaku masyarakat untuk
hidup bersih dan sehat. Masyarakat juga perlu tahu, mau dan mampu
dalam upaya meningkatkan berbagai upaya kesehatan termasuk deteksi
dini masalah kesehatan dimasyarakat.
Fasilitas-fasilitas
lain didesa Tanggul adalah Fasilitas tempat beribadah, desa Tanggul
memiliki 1 unit Masjid dan 11 unit Mushola yang tersebar di setiap
RT/RW. Selain itu Fasilitas Olahraga, di desa Tanggul hanya ada 1
unit lapangan yaitu lapangan sepak bola yang terletak disebelah
paling Utara desa Tanggul.
Demikian
sekilas profil desa Tanggul. Walaupun masih sangat sederhana
mudah-mudahan dapat memberi gambaran umum mengenai desa Tanggul dan
jika tertarik dan ingin tahu lebih lanjut tentang desa Tanggul,
silahkan berkunjung ke desa tercinta kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar